RATUSAN SISWA MENANGIS SAAT DIGELAR DOA BERSAMA UNTUK KORBAN BENCANA

Sebanyak 820 siswa SMP Negeri 1 Bukateja dari kelas 7, 8 dan 9, Kamis  siang menggelar doa bersama di lapangan sekolah setempat, menyusul bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di beberapa tempat di Indonesia, termasuk di sejumlah daerah di Jawa-Tengah.
Diwarnai isak tangis, ratusan siswa yang merasa prihatin atas terjadinya bencana itu, memohon kepada Tuhan, agar bencana yang terjadi segera berakhir.
Dipimpin guru pendidikan Agama Islam, Yusuf S.Ag, para siswa terlihat khusyuk memanjatkan doa.  Tidak hanya secara Islam, siswa beragama Nasrani juga turut berbaur berdoa bersama.
Meskipun di bawah terik sinar matahari, para siswa tak menghiraukan keadaan itu.  Mereka justru larut dalam kesedihan, dan khusyuk berdoa selama kurang lebih 30 menit. Bahkan, sebagian besar siswa hingga  menitikkan air mata.
Ketua OSIS SMPN 1 Bukateja, Vida Dwi Pringgani mengatakan, para siswa mendoakan saudara-saudara setanah air yang tertimpa musibah, agar tabah menghadapi cobaan ini. Senantiasa tawaqal  dan terus berdoa, semoga cobaan ini segera berakhir,”  harap.
Kepala SMPN 1 Bukateja, Wasis Sudiantoro S.Pd , mengatakan , kegiatan doa bersama ini sebagai bentuk keprihatinan pihaknya atas penderitaan yang dialami para korbaan bencana.
Sebagaimana diberitakan, bencana banjir dan tanah longsor selama Januari 2014 telah menerjang 15 daerah atau hampir setengah dari total 35  kabupaten/kota di Jateng. Daerah-daerah yang  dilanda bencana tersebut, diantaranya  Kudus,  Jepara, Kebumen, Purworejo, Banyumas, Tegal, Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kendal, Demak, Kota Semarang, Grobogan, dan Pati.
Sejumlah korban dikabarkan tewas akibat bencana tersebut. Dan Pemerintah Provinsi Jateng kini telah menetapkan  Jateng dalam keadaan darurat bencana.
Copyright@UmangRSP

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *