Guru Madin Dan P3N Terima Bantuan Kesra Tahap II Tahun 2017
PURBALINGGA, INFO- Bantuan kesejahteraan bagi 1011 guru Madrasah Diniyah (madin) dan 385 orang petugas pembantu pencatat nikah (P3N) se Purbalingga, secara simbolis diserahkan oleh Bupati Purbalingga H. Tasdi SH. MM. di pendapa Dipokusumo, Sabtu sore (16/12) kepada Kuswono dari perwakilan P3N serta Laeli Kodriyah dan Murniati dari perwakilan guru madin.
Kepala Bagian Kesra Setda Kab. Purbalingga Priyo Satmoko SH. MH. dalam laporannya menyampaikan bahwa bantuan yang diterima guru madin dan P3N tersebut adalah bantuan tahap ke II yaitu dari bulan Juni sampai dengan bulan Desember 2017, dan masing-masing penerima memperoleh bantuan sejumlah Rp. 987.000 (Sembilan ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah).
“Bantuan kesra diterima sebesar Rp. 150.000.,- (seratus lima puluh ribu) per bulan bagi masing-masing guru madin maupun P3N. Saat ini bantuan diberikan untuk 7 bulan dan diterimakan setelah dipotong pph dan ppn,” terang Priyo.
Bupati Tasdi dalam sambutannya menyampaikan terima kasih sekaligus permohonan maaf atas masih terbatasnya bantuan yang diberikan kepada guru madin maupun P3N, namun untuk tahun 2018 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga berkomitmen akan menaikkan bantuan bagi guru madin dan P3N.
“Insya Allah tahun depan (2018-red) bantuan ditambah Rp. 50.000.,- (lima puluh ribu rupiah), walaupun tambahan sedikit demi sedikit, namun ada kejelasan dan tentunya kami mohon maaf belum bisa memberikan lebih besar lagi,” kata Bupati Tasdi.
Terkait keberadaan guru madin khususnya, Bupati Tasdi berharap banyak atas kontribusinya mewujudkan generasi akhlakul karimah yang saat ini bertambah banyak menghadapi tantangan. Untuk itu, pendidikan agama yang baik tentunya sangat dibutuhkan untuk membentengi generasi muda saat ini sehingga kelak mampu meneruskan estafet perjuangan dalam rangka membangun Purbalingga yang lebih baik.
“Saya berharap besar semangat dan motivasi dari para guru madin untuk generasi muda menghadapi era sekarang dengan berbagai dinamika yang luar biasa, tanpa pendidikan agama yang kuat, sangat berbahaya karena kelak merekalah yang akan meneruskan perjuangan kita saat ini,” demikian kata Bupati Tasdi. (PI-5)