Belajar Gamelan, Siswa SDIT Harum Sambangi Pendopo
PURBALINGGA – Sebanyak 90 siswa kelas 2 Sekolah Dasar Islam Terpadu Harapan Ummat (SDIT Harum) menyambangi Pendopo Dipokusumo, Rabu (7/5). Dengan didampingi empat orang guru, mereka mengenal lebih dekat alat musik tradisional Gamelan yang tersimpan rapi di salah satu ruang di Pendopo Dipokusumo.
“Kegiatan Outing kali ini, kami berkunjung ke Pusat Industri Rumah Tangga pengolah tempurung di Purbalingga Wetan dan mengenal alat-alat musik pendukung gamelan,” jelas salah satu guru pendamping, Nita Puspita Dewi.
Selain belajar tentang gamelan, anak-anak ini juga mengenal bagian-bagian dari Pendopo, manfaatnya, sejarah Purbalingga dan mengenal bupati-bupati dari masa ke masa yang gambarnya terpampang di pendopo. Para siswa ini tampak bersemangat dan ceria sehingga sekilas tampak gaduh karena mereka berlarian dan berteriak-teriak riang khas dunia anak-anak.
Para siswa ini dibagi menjadi dua, separuh siswa di ruang gamelan untuk mengisi lembar pertanyaan dari gurunya, sementara separuh lainnya mendapat pengarahan dari pemandu dari Pemkab Purbalingga. Saat mengikuti pengarahan dari pemandu Pemkab, anak-anak ini diminta menebak apa manfaat Pendopo Dipokusumo.
“Untuk mantenan!” jawab salah satu dari mereka.
Ketika diterangkan bahwa pendopo ini sangat jarang digunakan untuk hajatan semacam ‘mantenan’ atau sunatan untuk umum kecuali yang memiliki hajatan itu Bupati sendiri.
“Kecuali besok kalau kamu dewasa kamu nikah sama anak Bupati, boleh mantenan disini,” jawab pemandu dari Pemkab yang diikuti gelak tawa anak-anak polos ini.
Nita menambahkan kegiatan outing menjadi kegiatan rutin di SDIT Harum sekali dalam satu semester. Tema disesuaikan dengan mata pelajaran yang memerlukan pendalaman. Seperti kegiatan outing ke Pendopo untuk mengenal alat musik tradisional gamelan, sebagai pendalaman materi Basa dan Budaya Jawa.
“Jadi para siswa tak hanya memahami teori tapi juga bisa melihat langsung di lokasi. Mereka juga akan mendapatkan pengetahuan baru yang mungkin tidak akan didapat di bangku sekolah,” terangnya. (Estining Pamungkas)