PURBALINGGA, INFO- Perpustakaan Tunas Cendikia SMA N Karangreja menyambut tim penilai lomba perpustakaan antar sekolah tingkat provinsi, Kamis (26/4). SMA N 1 Karangreja masuk dalam enam besar sekolah se provinsi Jawa Tengah lomba perpustakaan sekolah dan berhak atas tahap visitasi penilaian dari panitia Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Provinsi Jawa Tengah.
Kepala sekolah SMA N 1 Karangreja, Joko Widodo menuturkan, berhasilnya sekolah tersebut menembus tahap visitasi tidak lepas dari dukungan semua pihak termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga yang telah membantu dari banyak hal. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Bupati Tasdi memberika bantuan sebesar RP 200.000.000,- untuk memoles perpustakaan Tunas Cendekia SMA N 1 Karangreja.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Purbalingga yang telah membantu kami dari berbagai aspek. Hal itu sangat memotivasi kami untuk mempersembahkan dengan maksimal pada perlombaan ini,” tutur Joko Widodo.
SMA N 1 Karangreja masuk enam besar setelah kuisioner komitmen perpustakaan yang dibereikan Dinarpus Provinsi menunjukan komitmen yang tinggi dari SMA N 1 Karangreja untuk menghadirkan perpustakaan yang inovatif. Ketua tim penilai dari Dinarpus Provinsi Jawa Tengah, Nugroho berujar, visitasi tersebut bertujuan untuk mencocokan kuisioner dengan hasil yang ada di lapangan. Dia berharap semangat berliterasi tidak berhenti pada perlombaan tersebut namun harus dikampanyekan ke seluruh lapisan masyarakat minimal warga sekolah bersangkutan.
“Perlombaan ini hanya stimulus saja agar semangat literasi tertanam. Diharapkan setelah ini generasi muda dan warga masyarakat akan senang membaca buku,” harapnya.
Bupati Purbalingga yang diwakili Asisten Sekda bid. Pemerintahan dan Kesra, Agus Winarno mengatakan, minat baca bangsa Indonesia yang masih rendah perlu didongkrak dengan terobosan-terobosan yang kekinian. Menurutnya, tolok ukur kemajuan sebuah bangsa bisa dilihat dari literasi teknologi dan sains yang tentu saja diperoleh dari referensi buku.
“Korea hanya memiliki 5% sumber daya alam dan Jepang hanya memiliki 8% sumber daya alam tapi mereka maju. Hal itu dikarenakan karenakan masyarakat cerdas dan suka membaca,” katanya.
Perlombaan itu akan diumumkan pada akhir Mei. Sebelumnya di perlombaan periode lalu, SMA N 1 Kutasari berhasil merebut juara pertama di tingkat Provinsi dan menyabet juara harapan 1 pada tingkat nasional. (PI8)
Ket foto: visitasi Titakaanm penilai lomba perpus