PURBALINGGA, INFO- Kompetisi global yang semakin ketat membuat pemimpin masing-masing daerah melakukan terobosan agar generasi mudanya mampu bersaing. Hal itu disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Tiwi saat menutup Purbalingga Campus Fair (PCF)2018 di GOR Mahesa Jenar, Ahad (4/2). Tiwi, begitu dia disapa mengatakan acara PCF adalah salah satu cara mengangkat daya saing bagi pemuda khususnya bagi siswa kelas 12.
“PCF yang sudah memasuki tahun ke-7 ini mudah-mudahan bisa memacu generasi muda khususnya kelas 12 untuk mempunyai fighting spirit,” kata Tiwi.
Hal diatas menurut Tiwi dikarenakan dalam PCF bisa memberikan suatu yang edukatif. Berbagai macam informasi seperti penerimaan mahasiswa dan program lainnya bisa didapat dari acara semacam itu. “Adik-adik bisa mendapat info mengenai beasiswa. Sekarang kuliah bukan milik orang berduit saja namun bagi mereka yang memiliki tekad kuat,” imbuh Tiwi.
Dalam acara tersebut juga diserahkan penghargaan kepada tiga penggiat pendidikan yaitu Rr Hendarti dari komunitas Pustaka Bergerak Kemangkon, Arisatun Manfangati guru Bimbingan Konseling SMA N 1 Karangreja dan Brigadir Polisi Muhammad Ruhanto dari jajaran Polres Purbalingga.
Salah satu penerima penghargaan, Arisatun Manfangati menuturkan mahasiswa harus mampu menjadi lokomotiv perubahan. Dia berharap mahasiswa dari 26 kampus yang mengikuti PCF harus mampu menumbuhkan rasa optimisme kepada generasi di bawahnya.
“Mahasiswa harus mampu menjadi agent of change. Kaum intelek harus menumbuhkan jiwa pantang menyerah pada generasi di bawahnya. Di tangan kalian masa depan bangsa ini berada,” pungkas gadis asal Tlahab Kidul tersebut. (PI-8)