UN Hari Pertama Lancar, 56 Siswa Tak Masuk (Sub)

Pantauan di SMP N 2 Purbalingga2

PURBALINGGA – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP/MTs/SMPLB hari pertama, Senin (5/5) di Kabupaten Purbalingga dilaporkan berjalan lancar dan aman. Ralat soal ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia yang sebelumnya dikhawatirkan dapat membingungkan siswa, seluruhnya dapat dilaksanakan dengan baik. Karena sebelum pelaksanaan ujian, kepala sekolah memberikan pengertian kepada para pengawas ruangan dan siswa di sekolah masing-masing.

Sebelumnya, Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto bersama Kepala Dindik Tri Gunawan, melakukan pemantauan ke sejumlah sekolah. Yakni ke SMP N 1 Purbalingga, SMP N 2 dan SMP N 3 Purbalingga. Pada kesempatan tersebut, Bupati hanya melakukan pemantauan di luar ruangan ujian dan mendapatkan penjelasan dari kepala sekolah masing-masing.

Di SMP N 1 Purbalingga, UN diikuti 227 siswa terdiri dari 86 laki-laki dan 141 perempuan. Pelaksanaan UN menggunakan 12 ruang kelas. “Seluruh siswa dapat mengikuti UN hari pertama,” ujar Kepala SMP N 1 Purbalingga, Hartoko Hadi. Hal serupa juga dialami SMP N 2 Purbalingga, dari jumlah peserta 241 siswa, seluruhnya dapat mengikuti ujian. Peserta UN SMP N 3 Purbalingga sebanyak 248 siswa juga tercatat dapat mengikuti UN hari pertama.

“Hari pertama semua dapat berjalan aman dan lancar.  Dari total 13.506 siswa peserta ujian, ada 56 siswa tak bisa mengikuti ujian hari pertama dengan berbagai alasan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga, Tri Gunawan di ruang kerjanya, Senin (5/5).

Menurut Tri Gunawan, di Purbalingga ada 109 sekolah yang melaksanakan ujian nasional, terdiri dari 74 SMP, 34 MTs dan 1 SMPLB.  Pada pelaksanaan tingkat SMP, dari 10.379 siswa yang tercatat sebagai peserta UN, 47 siswa diantaranya tak masuk. Jumlah itu meliputi 33 siswa SMP Terbuka dan 14 siswa SMP reguler. Sementara untuk MTs terdapat 9 siswa tidak mengikuti UN hari pertama. Jumlah siswa MTs seluruhnya sebanyak 3.119 anak. “Untuk SMPLB, jumlah peserta hanya 8 siswa dan semua mengikuti UN,” jelas Tri Gunawan.

Menyangkut adanya ralat pada materi UN mata pelajaran Bahasa Indonesia, Tri Gunawan menyatakan, dapat diatasi dan dijalankan seluruh perangkat UN dengan baik dan lancar. Dari awal pendistribusian soal dari provinsi hingga ke gudang Dindik dapat berjalan aman dan lancar. Selanjutnya disimpan di gudang kantor Dindik sampai dengan hari Minggu (4/5), dilanjutkan didistribusikan ke masing-masing sub rayon dengan lancar.

“Adanya ralat langsung kami informasikan kepada masing-masing kepala sekolah. Mereka kami instruksikan agar pada pukul 06.30, para pengawas ruangan dibekali pengertian adanya 24 soal Bahasa Indonesia  yang diralat. Bersyukur semua dapat berjalan dengan lancar, tak sampai membingungkan siswa,” tandas Tri Gunawan.

Dikatakan Tri Gunawan, ralat soal Bahasa Indonesia tak hanya terjadi di Purbalingga, namun berlaku secara nasional. Ralat tersebut disampaikan bersamaan dengan soal aslinya. Pada soal Bahasa Indonesia, ada dua bagian soal yang harus dikerjakan siswa dengan satu lembar jawab.

Tri Gunawan merinci, untuk soal UN no 1 – 12 terdapat pada lembar soal tidak bersampul, kemudian soal nomor 13 – 38 pada lembar soal bersampul dan nomor 39 – 50, siswa kembali harus mengerjakan soal pada lembar soal tidak bersampul.

“Tadinya kami persepsikan pada soal bersampul masih memuat nomor soal yang diralat atau soalnya masih utuh dari nomor 1 hingga 50. Ternyata setelah kami buka, soal yang diralat sudah diambil sehingga hanya terdapat soal nomor 13 – 38. Ini sangat membantu anak-anak sehingga mereka tidak menjadi bingung,” jelas salah seorang panitia UN di SMP N 3 Purbalingga.

Hal serupa diakui panitia UN SMP N 1 Purbalingga, Kusman Supriyatno. “Sebelumnya kami khawatir terdapat materi soal ganda sehingga dikhawatirkan membingungkan siswa. Tapi siswa kami dapat mengerjakan semua soal dengan baik,” katanya.

Ditanya target yang ingin dicapai sekolah, Dia mengaku minimal sama dengan pencapaian tahun lalu. Pada tahun pelajaran 2012-2013, SMP N 1 Purbalingga berhasil meluluskan siswanya 100 persen dan menempati peringkat 9 di tingkat provinsi Jateng.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *