Pemuda Muhammadiyah Dan Nasyiatul Aisyiyah (PENA), Gelar Lomba Paduan Suara

DSC_1055PURBALINGGA, Dalam rangka mengenalkan lagu-lagu Muhammadiyah kepada siswa dan guru di kalangan Muhammadiyah, sekaligus sebagai bentuk dakwah melalui seni budaya. Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah (PENA) Kabupaten Purbalingga menyelenggarkan lomba Paduan Suara Lagu Muhammadiyah Tahun 2015 Tingkat SD/MI Se-Purbalingga. Lomba dibuka oleh Wakil Bupati Purbalingga Tasdi, di Pendapa Cahyana komplek rumah dinas (rumdin) Wakil Bupati Purbalingga, Senin (23/2).

“Dengan mengenalkan lagu-lagu Muhammadiyah dan Ortom kepada siswa, kegiatan tersebut juga mempunyai tujuan untuk berdakwah serta mencari bibit/kader dalam ajang seni,”kata Ketua Panitia Pelaksana Lomba Mahmud Yulianto.

Dengan sasaran sebanyak 71 MI dan satu SD siswa siswi SD/MI Muhammadiyah Se-Kabupaten Purbalingga, sambung Mahmud, tiap pangkalan MI/SD mengirim satu kelompok.

“Tiap-tiap kelompok paduan suara terdiri dari 16 orang termasuk dirigen,”ujarnya.

Dalam sambutannya, wakil bupati merasa bangga, karena kegiatan siswa siswi di kalangan Muhammadiyah sejalan dengan visi misi pemkab, yaitu Purbalingga yang mandiri, berdaya saing menuju masyarakat yang akhlakul karimah(berakhlak mulia).

“ Karena untuk membentu masyarakat yang berakhlakul karimah  itu tidak dapat dicapai oleh pemerintah sendiri. Tanpa saeyeg saekoproyo bersama dengan seluruh komponen bangsa termasuk didalamnya Muhammadiyah sebagi motor penggerak,”tuturnya.

Wabup juga mengapresiasi dan  berterimaksih kepada keluarga besar Muhammadiyah, atas kontribusi besarnya dalam membangun Purbalingga. Kegiatan tersebut juga merupakan merupakan impelemntasi yang luar biasa untuk membuat perubahan,.

“Seperti yang tercantum dalam Alquran, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum/bangsa, kalau kaum tersebut, tidak mau merubahnya. Berkat munculnya tokoh KH Akhmad Dahlan pada tahun 1912 dengan mendirikan organisasi keagamaan Muhammadiyah ini, organisasi tersebut telah mempelopori perubahan di Republik Indonesia, termasuk di Purbalingga. Baik dibidang keagamaan,  pendidikan dan syiar Islam. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus bangsa, wajib ikut meneruskan dan menjujung tinggi nilai-nilai yang telah digariskan oleh pendiri Muhammadiyah,”pintanya.

Tasdi menambahkan, dengan lomba paduan sura lagu-lagu Muhammadiyah, hal itu merupakan bagian kecil dari berbagai hal kontribusi organisasinya yang dilakukan di Purbalingga. Karena selain amal usaha dimiliki organisasi tersebut, seperti sekolah, rumah sakit dan kegiatan sosial lainya.

“Bahkan banyak juga pejabat pemerintah daerah yang lahir dari Mumamadiyah yang telah mendarma baktikan ilmunya untuk memajukan Purbalingga. Oleh Karen itu kegiatan ini juga, dalam rangka untuk mencetak kader-kader terbaik yang bermental religious. Selain itu, ada makna penting karena lagu lagunya religious Muahmamdiyah, hal itu  merupakan makna spiritual, disamping itu juga mengandung makna nasionalisme,”tegasnya.

Wabup juga berharap, agar kegiatan tersebut bisa meningkatkan semangat keimanan dan ketaqwaan, serta diharapkan tidak hanya menyanyi saja, tapi menyelami maknannya.

“Saya minta agar makna kegiatan ini, bagi warga Muhammadiyah, khususnya generasi mudanya mengambil nilai sosial lainya. Hal itu agar terhindar dari mental induvidualistis, tapi bermental kebersamaan. Karena kita umat sosial, kita tidak bisa berdiri  sendiri, perlu kerjasama, perlu kerja tim, bersatu, rukun dan kompak. Untuk itu teruslah belajar dan tetap belajar, sehingga Muhamadiyah dapat menjadi pelopor persatuan,”pungkasnya. (Sukiman)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *